Sakit kepala adalah masalah
universal, dengan prevalensi hampir 99%, dan merupakan alasan paling umum untuk
rujukan neurologis. Sakit kepala bis memiliki makna klinis sedikit akan
tetapi juga mungkin menjadi pertanda adanya penyakit yang mengancam
jiwa.(mayo)Rasa sakit pada kepala disebabkan oleh traksi/penarikan,
perpindahan, peradangan, spasme dari pembuluh darah, atau distensi dari
struktur di kepala atau leher yang sensitif terhadap rasa nyeri.
Salah satu jenis sakit kepala yang
juga banyak dikeluhkan adalah sakit kepala sebelah atau migrain.
Serangan sakit kepala migrain terasa lebih menyiksa dan terkadang datang
tiba-tiba. Penderita migrain akan merasakan nyeri dan berdenyut seperti
dipukuli dan ditarik-tarik dan biasanya disertai dengan gangguan saluran cerna
seperti mual dan muntah. Penderitanya pun cenderung menjadi lebih sensitif
terhadap cahaya, suara dan bau-bauan. Hal itu tentu amat mengganggu dan bisa
menghambat segala aktifitas si penderita.
Kata migrain
berasal dari bahasa Yunani yaitu hemicrania (hemi = setengah, cranium =
tengkorak kepala). Serangan sakit kepala migrain dapat terjadi beberapa kali
setahun sampai beberapa kali seminggu, dengan lama serangan biasanya 1-2 jam.
Migrain atau sakit kepala sebelah sebenarnya belum diketahui secara pasti penyebabnya.
Namun, diperkirakan jenis sakit kepala ini disebabkan karena adanya
hiperaktifitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak
sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi (luka
radang). Ada juga Sakit kepala tipe ketegangan (tension type headache, atau TTH) cirinya
adalah kedua sisi kepala seperti diremas dengan kencang, tapi tidak disertai
gejala lain (tidak mual, muntah, sensitif cahaya,
dan lain-lain).
Sakit kepala sebagian besar bersifat
primer yaiatu tanpa ada penyakit yang mendasarinya seperti migrain,
cluster, dan tension type headache. Meskipun demikian
ada juga sakit kepala yang disebabkan oleh sebuah proses yang mendasari
penyakit atau kondisi atau biasa disebut sakit kepala sekunder, dimana kondisi
ini harus menjadi fokus awal dalam evaluasi diagnostik sakit kepala.
Manifestasi dari penyakit sistemik yang mendasari dapat membantu dalam
diagnosis etiologi
sakit kepala dan harus selalu dicari. Karena jika sampai terlambat bisa
berakibat fatal.
Berikut beberapa hal yang perlu
diperhatikan dari sakit kepala yang menjadi pertanda sakit kepala sekunder.
- Profil temporal/waktu.sakit kepala yang akut/mendadak menunjukkan penyebab vaskular. Dalam hal ini, yang paling dipertimbangkan sebagai diagnostik serius adalah perdarahan ''subarachnoid'', perdarahan dari malformasi arteriovenosa, hipofisis pitam, dan perdarahan ke dalam lesi massa. Jika ditemukan keluhan ini pemeriksaan CT-scan merupakan pemeriksaan tambahan yang disarankan.
- Profil lain yang mengkhawatirkan adalah percepatan pola sakit kepala. Paling umum, pola ini
terjadi pada pasien yang telah
menggunakan obat analgesik secara berlebihan, tetapi juga ada kemungkinan
penyebabnya akibat lesi massa yang membesar seperti tumor atau hematoma
subdural.
Sebuah sakit kepala yang baru saja
dialamai oleh pasien dengan keganasan atau orang yang
yang immunocompromised harus selalu diselidiki. Karena pertimbangan
diagnostik metastasis,
carcinomatous atau infeksi meningitis, dan abses otak,
- Pasien dengan sakit kepala yang juga disertai demam, leher kaku, ruam, atau tanda-tanda lain dari penyakit sistemik juga perlu dicurigai terkena penyakit infeksi seperti: Meningitis, Ensefalitis,
penyakit Lyme, dan infeksi sistemik yang berhubungan
dengan sakit kepala.
- Penurunan berat badan terakhir mungkin menyertai keganasan, arteritis sel raksasa, atau depresi.
- Demam atau kedinginan mungkin menunjukkan infeksi sistemik atau meningitis.
- Dispnea atau gejala lain dari penyakit jantung meningkatkan kemungkinan endokarditis infektif subakut dan abses otak yang dihasilkan.
- Gangguan visual menunjukkan kelainan mata (misalnya, glaukoma), migrain, atau proses intrakranial yang melibatkan saraf optik atau saluran atau jalur penglihatan sentral.
- Mual dan muntah yang umum di migrain dan sakit kepala biasanya merupakan tanda sindrom pasca trauma atau dapat dilihat sebagai perkembangan dari lesi massa. Beberapa pasien dengan migrain
juga melaporkan bahwa diare bisa turut menyertai
serangan.
- Fotofobia mungkin menonjol di migrain dan meningitisakut atau perdarahan subarachnoid.[1]
- Mialgia sering menyertai tension type headache, namun bisa juga akibat dari infeksi virus ataupun arteritis sel raksasa.
- ;Ipsilateral:satu sisi rinore dan lakrimasi selama sakit kepala menandakan serangan cluster.
- Kehilangan kesadaran sementara mungkin diakibatkan karena migrain atau neuralgia glosofaringeal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar